Langsung ke konten utama

Menumbuhkan Karakter Siswa melalui Pemanfaatan Literasi Digital

PENDAHULUAN

Dunia pendidikan menjadi proses para siswa memulai masa belajarnya disekolah. Pendidikan sebagai salah satu seperangkat untuk memenuhi rasa keingintahuan seseorang untuk belajar, berkreatif dan menjadi siswa yang berkarakter. Maka pendidikan adalah usaha membangun karakter manusia yang diselenggarakan dengan rancangan, metode dan strategi yang menyesuaikan di lingkungan. Karakter yang dimiliki bangsa dikembangkan pada karakter tiap individu warganya, dengan demikian karakter dapat dikembangkan mulai dari lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Kata “character” berasal dari bahasa Yunani charassein, yang berarti to engrave (melukis, menggambar), seperti orang yang melukis kertas, memahat batu atau metal menurut (Sari, 2017). Dengan maksud tersebut dapat diartikan ciri khas khusus dari setiap orang berbeda dengan karakter yang dimilikinya. Karakter sudah ada sejak manusia lahir dan dapat dikembangkan dengan salah satunya pendidikan karakter.

Berdasarkan pendapat diatas, pendidikan karakter yang harus dikembangkan sekolah ialah karakter yang baik, dari segi pendidikan moral, pendidikan budi pekerti, pendidikan religious dan pendidikan watak. Karakter seorang siswa terdapat 18 nilai dalam pendidikan karakter sebagaimana diamanatkan di dalam Kemendiknas dunia pendidikan di Indonesia pada kurikulum 2013 diantaranya religious, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komuniktif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung-jawab. Dengan 18 nilai dalam Pendidikan karakter maka sekolah dapat menyesuaikan kembali dari nilai dasar yang ingin dicapai.

Pendidikan karakter sangat penting untuk memberikan tekanan pada nilai-nilai tertentu seperti rasa hormat, tanggung jawab, jujur, peduli, adil dan membantu siswa untuk memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka sendiri untuk mencapai kesuksesan hidup menurut (Sari, 2017). Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pendidikan karakter dan akhlak mulia pembelajar secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan menurut (UNIGA & 2017). Di dalam sekolah pendidikan karakter yang siswa dapat terpengaruhi dari lingkungan sosial dan lingkungan budaya. Penanaman pendidikan karakter yang paling utama adalah dari rumah dan keluarga. Keluarga termasuk dari lembaga formal sedangkan lembaga informal salah satunya sekolah yang membentuk pendidikan karakter.

Pendidikan saat ini adanya salah satunya permasalahan karakter siswa. Karakter yang bermasalah pada siswa diantaranya penindasan sesama teman ucapan yang tidak sepantasnya, perilaku yang kurang baik hingga sulit mengikuti pelajaran di sekolah. Bentuk dekadensi moral diantaranya aborsi, prostitusi, tawuran, geng motor, pornografi narkoba dan seks bebas berdasarkan (Murniyetti et al., 2016). Kurang hingga menurunnya Pendidikan karakter pada pembelajaran jarak jauh menjadi tantangan sebuah sekolah. Sekolah berupaya dengan memanfaatkan literasi digital dengan jaman yang serba canggih. Teknologi berkembang pesat bahkan siswa sekolah dasar sudah paham dengan teknologi.

Penelitian ini mencoba mengoptimalkan menumbuhkan karakter siswa melalui pemanfaatan literasi digital. Literasi digital dalam pembelajaran PPKn menjadi upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan karaktek siswa. Literasi digital akan mampu menjadi pendombrak dengan aplikasi-aplikasi yang terbuka lebar memudahkan siwa dan guru dalam jangkauannya. Berdasarkan dari Kemdikbud (2016) mengemukakan bahwa memberikan penjelasan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literatur sepanjang hayat melalui pelibatan publik (Kemdikbud. (2016). Berdasarkan uraian diatas, hal inilah yang akan dikaji studi pustaka bagaimana pendidikan karakter dapat menumbuhkan karakter siswa melalui pemanfaatan literasi digital, serta apakah mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaarn (PKn) dapat mempengaruhi pendidikan karakter siswa? Sehingga melalui dari hasil studi pustaka dapat memberikan informasi dan pengetahuan bagi sebuah Lembaga Pendidikan baik dari formal dan non-formal dari menumbuhkan karakter siswa melalui pemanfaatan literasi digital.

Dewi, D. A., Hamid, S. I., Annisa, F., Oktafianti, M., & Genika, P. R. (2021). Menumbuhkan karakter siswa melalui pemanfaatan literasi digital. Jurnal Basicedu5(6), 5249-5257.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Transformasi Pembelajaran Digital untuk siswa kelas 2 SD

Transformasi pembelajaran digital untuk siswa kelas 2 SD dapat dilakukan dengan pendekatan yang mempertimbangkan kesiapan teknologi, kemampuan kognitif, dan kebutuhan perkembangan anak-anak pada usia tersebut. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil: Penggunaan Platform Pembelajaran Digital : Pilih platform pembelajaran digital yang sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan siswa kelas 2 SD. Pastikan platform tersebut memiliki antarmuka yang ramah anak, mudah dipahami, dan menyediakan konten yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Konten Interaktif : Buat konten pembelajaran yang interaktif dan menarik untuk anak-anak kelas 2 SD. Gunakan animasi, gambar, dan audiovisual untuk mendukung pemahaman mereka terhadap materi pelajaran. Permainan Edukatif : Integrasikan permainan edukatif ke dalam pembelajaran digital. Permainan dapat membantu memperkuat pemahaman konsep-konsep pelajaran secara menyenangkan dan interaktif. Video Pembelajaran : Buat video pembelajaran singkat yang